TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis Bedah Onkologi dari RSUP Fatmawati Jakarta Selatan, dr. M. Yadi Permana SpB (Onk) mengatakan perempuan yang berusia di atas 40 tahun memiliki potensi lebih besar terkena kanker payudara hingga 1,7 kali.
Baca: Kiat Menjaga Golden Hand buat Penyintas Kanker Payudara
Baca Juga:
"Terlebih jika keluarga punya riwayat kanker, peluang terkena penyakit serupa membengkak hingga 3,5 kali lipat," kata Yadi Permana. Kanker disebabkan banyak faktor. Riwayat keluarga adalah satu dari sekian banyak faktor.
Bagi yang belum terkena kanker payudara, Yadi Permana mengatakan, lakukan Sadari dan Sadanis. "Tidak semua benjolan di payudara itu sel kanker," ucap dia. Sejumlah jurnal kesehatan menunjukkan 80 persen benjolan di payudara bukan kanker.
Sorang pasien diperiksa payudarahnya menggynakan alat ultrasound saat pemeriksaan kanker di Paoli-Calmette institute, 9 Oktober 2017. Mammogram dianjurkan untuk wanita muda yang memiliki gejala kanker payudara. AFP PHOTO / ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Meski begitu, setiap perempuan diharapkan tetap waspada karena masih ada 20 persen benjolan yang berpotensi atau menjadi indikasi kanker payudara. "Saat menemukan benjolan, konsultasi dengan dokter onkologi terdekat," ucap dia.
"Tidak semua benjolan itu kanker dan tidak semua benjolan harus dioperasi. Kalau ternyata kista sederhana, benjolan itu bisa membesar, mengecil, lalu hilang sendiri tergantung faktor hormon di tubuh," ucap Yadi Permana.
Artikel lainnya: Puting Payudara Gatal, Coba Cek Kebersihan Bra